Kamis, 15 Maret 2012

Kain Lurik Yeni Daryono

Manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri. Keberadaan orang lain sangat membantu dalam kelangsungan hidupnya. Sebagai contohnya adalah dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sandang, sebagai salah satu kebutuhan pokok dapat diproduksi oleh masyarakat mulai dari industry skala rumahan hingga perusahaan tekstil berskala besar.
Aneka kain tradisional mampu diproduksi masyarakat. Salah satu kain tradisional yang diproduksi adalah kalin tenun lurik. Tenun lurik merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Dahulu, kain tenun diproduksi sebagai selendang tradisional yang digunakan untuk menggendong. Hampir setiap rumah di Dusun Barengan, Desa Jambakan memiliki alat tenun. Namun produk yang kurang beragam menjadikan beberapa perusahaan home industry ini gulung tikar. Kondisi tersebut diperparah ketika bencana gempa bumi menimpa Yogyakarta dan Jawa Tengah , Sabtu 27 Mei 2006 lalu.
Seiring kemajuan jaman, industry tekstil kian berkembang. Adalah Industri Tenun Lurik Tradisional Yeni Daryono beralamat di Dusun Barenan, Desa Jambakan, Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang masih bertahan di tengah persaingan produk-produk modern. Produk utama tenun lurik Yeni Daryono adalah kalin lurik. Aneka motif kain lurik dapat di produksi secara tradisional. Berbekal keterampilan yang dimiliki secara turun temurun, Yeni Daryono berupaya mengembangkan produk tenun. Pengembangan dilakukan melalui inovasi pemanfaatan bahan pewarnaan tahan luntur, kehalusan benang, variasi warna serta pembuatan aneka motif lurik.
Pengenalan produk tenun pun dilakukan dengan cara mengikuti pameran di dalam dan luar kota, seperti Klaten, Yogyakarta, Surakata, Semarang, Jakarta dan Batam. Produksi tenun lurik Yeni Daryono mampu bersaing dengan industry tekstil lainnya. Terbukti saat ini Tenun Lurik Yeni Daryono menerima order dari dalam dan luar kota. 

 

foto: alat tenun tradisional

foto: hasil tenun

0 komentar:

Posting Komentar

 

KLA - X Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger